Kepala Sekolah SMKN 1 Sidayu DARWATI, S.Pd.,S.ST.,M.Si melalui Wakasek Bidang Humas Badrul Huda dalam sambutanya menyatakan apresiasi atas langkah PT Smelting melalui program CSR Smelting Peduli membantu mengedukasi anak didiknya. Harapannya, lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan lapangan kerja yang dibutuhkan.
“Dengan demikian nilai jual lulusan SMK lebih tinggi dibanding lulusan SMA karena memiliki kompetensi dan keahlian. Apalagi dengan dukungan dunia industri seperti yang disampaikan oleh PT Smelting,” kata Badrul Huda.
Kepada PT Smelting, Wakasek SMKN 1 Sidayu ini meminta membimbing dan mentransfer ilmu dunia industri kepada anak didiknya. Ini agar anak didik terbuka wawasan dan pemahaman tentang dunia industri yang sesungguhnya serta kebutuhan apa yang diharapkan dari para lulusan SMK.
“Mudah mudahan dengan program ini anak didik semakin terpacu berusaha dan berhasil masuk dalam dunia industri dengan menyerap ilmu yang disampaikan oleh PT Smelting,” ujar Wakil Kepala SMKN 1 Sidayu Gresik, Badrul Huda.
Dalam penyampaian program, PT Smelting membawa sejumlah manajer untuk berbagi ilmu. Mereka dipimpin Saptohadi Prayetno, Senior Manager GA yang memaparkan tentang Kewirausahaan. Kemudian ada Bouman T Situmorang, Senior Section Manajer Tecnical External Relation menyampaikan industri peleburan tembaga dan tantangan di industri smelter. Kemudian Bayu dari K3.
Di hari kedua, Indra SW Junor, Section Manager menyampaikan materi public speaking dan tehnik interview, juga ada Rachmayani, Senior Staf GA yg memberikan pengajaran Pengelolaan Lingkungan melalui eco enzym.
Menurut Saptohadi Prayetno, lulusan SMK harus meningkatkan hard skill dan soft skill agar bisa mudah menembus dunia kerja.
“Kalian juga harus kreatif dan inovatif agar memiliki kompetensi yang kuat akan menjadi nilai tambah bagi lulusan SMK,” kata Saptohadi mengawali paparannya.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan P Radjamin dalam kesempatan terpisah menjelaskan, program Industri Mengajar menjadi komitmen PT Smelting dalam memajukan dunia pendidikan. Langkah ini juga mendukung upaya pemerintah dalam menyamakan link and match dunia pendidikan dengan dunia industri (DUDI).
“DUDI harus menjadi terdepan dalam membangun jejaring. Keterhubungan antara pendidikan vokasi dengan DUDI secara otomatis akan ikut menyelaraskan berbagai komponen di dalamnya. Kegiatan Smelting Mengajar ini kita melihat wujud nyata program ‘link and match’ yang tepat dan strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI,” jelas Wawan, sapaan akrab Irjuniawan P Radjamin.
Ditambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya mempertemukan dan menyelaraskan dunia pendidikan sebagai supply side dengan DUDI. “Selain itu, juga sebagai demand side, khususnya dalam bidang teknik agar tercipta sebuah ekosistem pendidikan vokasi yang saling ‘link and match’,” pungkas Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting. (eka) rpos(ade)