
Pagi yang Penuh Berkah
Sejak pagi, suasana di SMKN 1 Sidayu terasa berbeda. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an sayup-sayup terdengar, menambah ketenangan. Tepat pukul 06.30 WIB, seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga staf tata usaha, berkumpul di lapangan utama. Mereka duduk dengan rapi membentuk saf-saf yang teratur, menghadap ke satu arah.
Kegiatan diawali dengan pembacaan surat Yasin yang dipimpin oleh salah satu guru agama. Suara lantunan Yasin yang serentak dari ribuan orang menciptakan getaran spiritual yang kuat. Setelah Yasin, dilanjutkan dengan istighosah atau memohon pertolongan kepada Allah SWT. Istighosah ini dipimpin oleh Bapak/Ibu guru yang ditunjuk secara bergantian.
Membangun Karakter dan Mempererat Kebersamaan
Narasi istighosah yang dibacakan berisi permohonan ampunan, doa untuk keselamatan, kelancaran studi, dan kesuksesan di masa depan. Tak jarang, air mata menetes dari beberapa siswa, menunjukkan betapa khusyuknya mereka dalam berdoa. Momen ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk merefleksikan diri, memohon ampunan atas segala dosa, dan menyadari bahwa setiap usaha harus diiringi dengan doa.
Lebih dari sekadar ritual keagamaan, istighosah di SMKN 1 Sidayu juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan. Dengan duduk bersama, saling mendoakan, dan merasakan getaran spiritual yang sama, siswa dan guru merasa menjadi bagian dari keluarga besar yang saling mendukung.

Kegiatan rutin ini membawa dampak positif yang nyata. Selain meningkatkan keimanan dan ketakwaan, istighosah juga membantu menumbuhkan sikap mental yang positif, optimis, dan pantang menyerah pada diri siswa. Mereka belajar bahwa setiap masalah dan tantangan bisa dihadapi dengan tawakal dan permohonan kepada Sang Pencipta.
Setelah istighosah selesai, siswa-siswi kembali ke kelas masing-masing dengan hati yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih, siap untuk memulai pelajaran hari itu. Kegiatan istighosah ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan dunia dan akhirat harus berjalan seiring.