
Di Indonesia, Upacara Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Tanggal ini dipilih untuk menghormati hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Biasanya, upacara Hardiknas diselenggarakan secara serentak di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan (sekolah).
Beberapa hal yang umumnya dilakukan dalam Upacara Hari Pendidikan Nasional:
- Pengibaran Bendera Merah Putih: Ini adalah bagian inti dari upacara, sebagai simbol kedaulatan negara.
- Pembacaan Teks Pancasila: Mengingatkan kembali dasar negara dan ideologi bangsa.
- Pembacaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Menegaskan landasan hukum negara.
- Amanat Pembina Upacara: Biasanya disampaikan oleh pejabat terkait di bidang pendidikan, yang berisi pesan-pesan penting mengenai kemajuan dan tantangan dunia pendidikan di Indonesia. Amanat ini seringkali mengacu pada tema Hardiknas yang berbeda setiap tahunnya.
- Pembacaan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (atau Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi saat ini): Menyampaikan arahan dan kebijakan terkini pemerintah dalam sektor pendidikan.
- Mengheningkan Cipta: Dilakukan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, termasuk Ki Hadjar Dewantara, dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
- Pembacaan Doa: Memohon keberkahan dan kemajuan bagi dunia pendidikan.
- Persembahan atau penampilan dari siswa-siswi: Seringkali ada penampilan seni, paduan suara, atau kegiatan kreatif lainnya yang melibatkan peserta didik.
Upacara Hardiknas bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali perjalanan pendidikan di Indonesia, mengapresiasi para pendidik, dan memotivasi seluruh elemen bangsa untuk terus memajukan kualitas pendidikan demi masa depan yang lebih baik.
